Tersentuh Kisah Duka
Jurnal Bogor -- Kerinduan Ilham Rizki (13) untuk merasakan kehangatan keluarga tampaknya tinggal menghitung hari. Setelah kisah hidupnya diberitakan Jurnal Bogor selama tiga hari berturut-turut, akhirnya seorang dermawan bersedia menjadi bapak asuh untuk narapidana belia di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Paledang Kelas II A Bogor itu.
Habis gelap, terbitlah terang. Judul buku karangan RA Kartini ini rasanya pas menggambarkan kisah pahit Ilham, sebagai seorang narapidana. Setelah mengalami suram dan getirnya kehidupan sebatang kara, kini masa depan anak berambut keriting itu mulai terang. Seorang dermawan bernama H. Ir. Muaz HD (Aleg FPKS DPRD Kota Bogor-red) bersedia menjadi bapak asuh untuk Ilham. Aneka musibah yang mendera Ilham telah menggetarkan hati lelaki kelahiran Singaraja Bali, 1 Januari 1960 itu.
“Saya selama tiga hari terakhir membaca berita di Jurnal Bogor tentang kisah hidup Ilham. Luar biasa, saya salut pada anak itu. Ia masih belia, tapi sanggup menahan derita, mulai dari kehilangan kedua orangntua sampai hidup di penjara,” kata Muaz, calon bapak asuh Ilham.
Sekedar mengingatkan, daya tahan Ilham merasakan pahitnya kehidupan memang sudah tak dipertanyakan lagi. Sang ayah, Soleh meninggal dunia karena gegar otak saat Ilham berusia empat tahun. Lalu, sang ibu, Titin tutup usia akibat serangan jantung saat Ilham menginjak usia delapan tahun.
Belum reda kesedihan Ilham akibat kehilangan orangtua, rumah mungilnya pun luluh lantak akibat terpaan arus sungai Ciliwung, di Kampung Pulo Geulis, Babakan Pasar, Bogor. Ia kini mendekam dalam penjara, lantaran tertangkap tangan saat mencuri handphone.
“Setelah kehilangan orangtua, Ilham masuk pesantren, itu pilihan tepat. Saya memiliki keyakinan bahwa anak itu sebenarnya baik, makanya saya membulatkan tekad untuk mendampinginya menata masa depan lebih baik,” ujar suami dari Dr Ir Hj Endar Hugrahani MS itu.
Anda tidak cemas Ilham kembali melakukan perbuatannya? “Saya tak cemas, saya sudah niatkan dalam hati. Lagi pula, setelah mencermati dari kisahnya dan melihat fotonya, saya memiliki penilaian sendiri tentang Ilham,” jawab ayah dari Fazlur Rahman, Zahrina Zihni, dan Faiza Unlinnuha itu, lalu tersenyum penuh makna sambil menatap foto Ilham.
Muaz terdiam sejenak, lalu menganguk-angukan kepalanya perlahan. “Saya berusaha mendalami tatapan mata Ilham. Walaupun belum pernah bertemu, saya rasa Ilham anak cerdas dan polos. Perbuatannya dulu hanya sebuah kecelakaan,” terangnya, sambil terus menatap foto Ilham.
Muaz memang belum pernah bertemu dengan Ilham. Niat baiknya baru akan disampaikan Kamis (21/1) hari ini, sekitar pukul 14.00 WIB. “Saya akan mengunjunginya, lalu menyampaikan niat saya, sambil membicarakan tempat barunya nanti, setelah bebas. Saya pun akan membantu agar Ilham bisa keluar secepat mungkin,” terangnya.
Sekedar informasi, Muaz merupakan anggota Komisi B DPRD Kota Bogor. Lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 1984 itu menjabat sebagai Ketua Bidang Ekonomi dan Lingkungan DPD PKS Kota Bogor, sekaligus Sekretaris Fraksi PKS DPRD Kota Bogor.
Jumat, Januari 22, 2010
Ilham Akbar, Narapidana Belia Mendapatkan Keluarga Baru
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar