Mari Bekerja Untuk Indonesia !!

PKS Working Party

Kamis, Oktober 09, 2008

Prestasi Pembangunan Walikota Diani


BOGOR
- Ketika menyampaikan visi dan misi pasangan walikota - wakil walikota di Gedung Kemuning Gading Rabu (8/10), pasangan Diani Budiarto - Achmad Ru'yat (Diani - Ru'yat) memaparkan keberhasilan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor periode 2004 - 2009.

Pemkot telah menetapkan empat skala prioritas penanganan masalah yang terfokus pada bidang kemiskinan, transportasi, pedagang kaki lima (PKL) dan kebersihan. "Skala prioritas ini mencerminkan kesungguhan kami menangani permasalahan yang ada melalui dukungan program dan pendanaan yang memadai," ujar Diani.

Berkat skala prioritas tersebut pertumbuhan ekonomi daerah sebagai sarana untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan dianggap tumbuh sangat baik. Diani menyebut Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai salah satu indikator pertumbuhan ekonomi daerah.

Dalam tahun ini jumlah perusahaan perdagangan telah mencapai 9.281 unit dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja sekitar 40.270. Aspek penopang lain pertumbuhan ekonomi di Kota Bogor selama ini adalah kegiatan investasi berupa Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) yang mengalami peningkatan signifikan.

Kemudian aktifitas realisasi ekspor Kota Bogor pada tahun 2004 telah mampu mendekati angka US$ 115.297.534,83. "Angka ekspor ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan pada tahun 2007 angkanya telah mencapai US$ 136.210.399,00." terang Diani

Aspek lain Diani menyebut pertumbuhan indeks pembangunan manusia (IPM) Kota Bogor juga terus mengalami perbaikan dari tahun ke tahun. Pada 2004 IPM Kota Bogor baru tercatat 74,64 dan pada 2007 sudah mencapai 76,19. Pencapaian ini didukung indeks pendidikan yang mengalami pertumbuhan dari 87,74 pada 2004 menjadi 88,00 pada 2007. "Juga didukung pertumbuhan indeks kesehatan dari 77,77 pada 2004 menjadi 81,0 pada 2007 serta indeks daya beli dari 58,43 pada 2004 menjadi 59,57 pada 2007," papar Diani.

Mengenai sarana prasarana kota, Diani menilai mengalami perkembangan yang membanggakan. Pada aspek sarana jalan raya, masalah kemacetan yang telah memunculkan idiom Kota Bogor sebagai kota sejuta angkot, mulai terurai benang kusutnya. Berbagai jalan tembus baru dibangun untuk membuka akses beberapa daerah yang terisolir dengan dibuatkan sodetan-sodetan di persimpangan.

Diani optimis persoalan kemacetan semakin besar dengan mulai dibangunnya Bogor Ring Road lintas utara dan pembangunan underpass. "Untuk sektor transportasi kami juga telah mengalihkan beberapa rute angkot, termasuk menginisiasi model angkutan massal dengan beroperaasinya bus Trans Pakuan," ujarnya.

Harapan Bogor Masa Depan

"Ibarat membangun rumah, lima tahun lalu, saya telah meratakan jalan untuk mewujudkan mimpi yang tergambar lewat kinerja pemerintahan yang saya pimpin. Lima tahun ke depan, ada mimpi baru yang harus kami realisasikan. Kami susun bebatuan untuk sebuah rumah Bogor yang ideal," ungkap Diani
yang mengaku telah menyelesaikan puasa sunnah enam hari di bulan syawal 1429 H itu.

Empat tahun yang lalu visi dan misi ini telah dicanangkan, dan empat tahun perjalanan, menunjukkan bahwa mimpi itu akan menjadi kenyataan. "Kami merasakan energi alam semesta mengamini mimpi ini," tandasnya. Mimpi baru itu, antara lain membangun sistem pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan partisipatif agar paradigma dan etos kerja menjadi kultur semua elemen birokrasi.

Bersama DPRD Kota Bogor, Diani berjanji akan menetapkan sistem operasi dan prosedur pelayanan perizinan dengan menargetkan 90% perizinan terlayani tepat waktu. "Program Block Grant yang telah menjadi icon Kota Bogor dalam melakukan pemberdayaan masyarakat akan terus ditingkatkan pada sisi jumlah, kualitas, dan sebarannya," ungkap Diani. Kemudian peta spesifik permasalahan wilayah disertai analisis program yang sesuai untuk wilayah dimaksud juga dibuat dengan meningkatkan jumlah dana swadaya masyarakat, mengundang lembaga sosial untuk berpartisipasi, dan memfasilitasi CSR (corporate social responsibility) perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Bogor.

Kaum perempuan juga menjadi sorotan khusus Diani untuk didorong agar mampu berpartisipasi secara proaktif dalam politik dan ekonomi. "Perempuan Kota Bogor akan terus kami dorong dan fasilitasi untuk mewujudkan bangunan keluarga dan generasi lebih baik," ujarnya.

diolah dari : Radar Bogor dan Jurnal Bogor

0 komentar: